Kala pandemi mendunia,
kami terjebak diam tak percaya
Awalnya santai saja
Terlihat jauh dari depan mata
Apa ia berani juga menyentuh nusantara ?
Pertanda mulai diingat dan dibaca
Sebagai Falsafah Citra diri Manusia
Alam sebagai wiraga, wirama,dan wirasa
Dan Sejarah baru bagi umat manusia
Ingatkah Seretan Irama Malapetaka kaum besi nestapa
Sapaan Pengerat Pertanda banyaknya kaum Penggema
Liarnya raja penari pertanda alam corona
Yang mulia Bapak Presiden
Rakyatmu ingin berkata,
hadirmu menyulam harsa,
membiaskan nestapa
Tempat berlindung rakyat bangsa
Kali ini, kita dipisahkan oleh jarak
Dikalahkan rasa takut
Getar getir cipta dan karsa terasa
Karena zalim yang telah kita lakukan
Hingga membuat bosan tuhan akan dosa yang telah kita goreskan
Diam?diam dan hanya bisa membisu
Terbungkam oleh fakta yang terjadi
Lihatlah semboyan telah tergantikan
Yang awalnya
Bersatu kita teguh,bercerai kita runtuh
Sekarang apa
Lihatlah nyatanya
Bersatu kita runtuh
bercerai kita sembuh
"Lockdown"? bukan pilihan,
kata kami
saling menyalahkan
Ribut mencari kebenaran
Tanpa dasar ilmu pengetahuan
Perjalanan pun dibatalkan
Ekonomi terkekang
Kesenjangan soal mengantar keujung jurang
Hingga nyawa yang jadi taruhan
Tetaplah sabar dan tabah kawan
Mari saling mengulur kepedulian
Merangkul satu sama lain
Jatuh bangkit kita satu tujuan
Lekas bebas harapan
Lalu hidup dengan tenang
Menjadi orang yang beriman,
Dan akan di selamatkan oleh mukjizat tuhan
Buah karya :
Danang Hafifudin Tabrani
Shima Ainur Rofi