Problem Psikologis

Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan siswa, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.

  • Problem akademis

Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.

 

  • Problem relasional

Salah memilih jurusan kuliah membuat siswa tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, siswa bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi siswa yang dianggap lebih pandai, dsb.

Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.
Bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat?

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa siswa-siswa. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada siswa sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin siswa tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan siswa tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):

Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya siswa punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.

Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu siswa tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Siswa perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.

Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.

Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi siswa murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.

Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita siswa. Setiap siswa pasti memiliki cita-cita. Jika siswa bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, siswa kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.

Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika siswa memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan siswa, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.

Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat usntuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.

Bagi Anda yang akan mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri harus terlebih dahulu mengetahui dampak apabila salah memilih jurusan karna memilih jurusan kuliah bukan hal yang mudah. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal seperti yang telah diuraikan diatas. Namun jangan khawatir, yang kita perlukan hanya mengatur strategi yang tepat dalam memilih jurusan, untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini, baca juga artikel menarik tentang Strategi Memilih Jurusan Pada SBMPTN 2016.

              Pertimbangan Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan berlebihan bila pilihan jurusan kuliah menentukan nasib hidup bertahun-tahun ke depan. Nyatanya, mendapatkan ilmu yang tepat juga menentukan hidup selama bertahun-tahun setelah masa di universitas --baik menyangkut karier, relasi sosial, pencapaian, hingga pola hidup. Maka dari itu, memilih jurusan kuliah harus memiliki banyak pertimbangan. 

Namun tak selalu pilihan kuliah menentukan nasib karier. Ada juga orang yang menjalani pekerjaan tak sejalan dengan bidang yang didalami ketika di bangku pendidikan tinggi. Melansir situs The Motivated Millenial, studi Federal Reserve Bank menunjukkan hanya 27 persen lulusan sarjana di Amerika Serikat yang menjalani profesi sesuai jurusan kuliah.


Tak hanya sebagai prospek pekerjaan, penentuan jurusan kuliah berpengaruh pada keseriusan calon mahasiswa menjalani segala tugas kuliah. Berikut 7 hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah.

1. Tahu minat dan hobi


Mengetahui minat dan hobi bukan sekadar tahu apa yang menarik bagimu, melainkan seberapa serius dan konsisten menjalankan minat tersebut. Memilih jurusan kuliah yang sesuai minat membuatmu menjalani perkuliahan dengan senang. Tugas kuliah menumpuk tak terasa sebagai beban bila kamu tertarik menjalaninya.

Misalnya, kamu memiliki hobi menggambar atau melukis, karir desain grafis bisa menjadi pilihan seimbang, yakni menjalani hobi dengan orientasi karir yang baik.

2. Kenali potensi diri
Di samping minat, bakat pun tak kalah penting. Akan lebih optimal bila minat disertai kemampuan. Setiap orang memiliki keunggulannya masing-masing agar memilih jurusan kuliah sesuai dengan potensi diri. Misalnya ketika kamu tertarik pada disiplin ilmu tertentu dan merasa kamu ditakdirkan untuk itu.

3. Pertimbangkan peluang karier sebelum memilih jurusan kuliah

 

Peluang karier adalah salah satu hal yang harus dipertimbangkan sebelum Anda menetapkan pilihan pada satu jurusan kuliah. (robarmstrong2/Pixabay)


Tentu setiap orang menginginkan jurusan dengan karier dan penghasilan menjanjikan di masa depan. Hal tersebut sama sekali tak salah. Mengingat, setiap orang perlu cermat menentukan studi dan karir agar taraf hidup di masa mendatang terus baik.

Namun di samping itu, perhatikan peluang pekerjaannya. Sesuai atau tidak dengan lingkungan sosial, banyak membutuhkan SDM atau tidak. Cari data tentang pekerjaan lulusan jurusan. Pastikan jurusan yang dipilih memiliki peluang karir yang luas dan menjanjikan di masa mendatang.

4. Sesuaikan jurusan dengan keunggulan universitas

 

Setiap universitas memiliki jurusan unggulan masing-masing. Penting untuk mengetahui ini sebelum memilih jurusan kuliah. (robarmstrong2/Pixabay)


Tidak semua program kuliah seimbang. Universitas dengan ranking tinggi bisa memiliki fakultas yang tidak begitu unggul. Sebab semua universitas memiliki jurusan tertentu yang diunggulkan. Jika sudah memiliki incaran universitas, perhatikan bidang atau jurusan yang unggul di universitas tersebut.

Biasanya kualitas lulusan menjadi bahan pertimbangan bagi pembuka lowongan kerja. Kualitas jurusan mengacu pada hasil akreditasi jurusan yang biasanya tertera pada situs-situs universitas.

Lihat juga:

Psikolog: Beasiswa Jalur Prestasi YouTuber Baik untuk Siswa


  1. Sesuaikan dengan kemampuan finansial

Sesuaikan jurusan kuliah yang dipilih dengan kemampuan finansial. (REUTERS/Beawiharta)


Ketika mempersiapkan dana untuk kuliah, pikirkan juga biaya perkuliahan per semester maupun kebutuhan kegiatan belajar sehari-hari seperti uang buku, biaya praktikum, biaya hidup, dan sebagainya. Setiap jurusan kuliah membutuhkan pengeluaran dana berbeda-beda. Agar tidak kelabakan perihal dana kuliah, lakukan penghitungan matang sebelum memilih jurusan kuliah.

6. Personality test

Psikotes bisa menjadi salah satu refereensi dalam menentukan jurusan kuliah yang cocok. (andibreit/Pixabay)


Meski tak 100 persen efektif membaca potensi dan karakter, namun tes kepribadian boleh dijadikan referensi dalam menentukan jurusan yang cocok. Personality test atau tes kepribadian bisa membantu menganalisis minat, nilai-nilai, karakter, kelebihan, kekurangan, hingga skala kemampuanmu dalam bidang seni atau sosial, serta dalam hal menginvestigasi dan menginterpretasi suatu hal. Tak hanya itu, beberapa personality test menunjukkan ketertarikan, bidang karir yang cocok, hingga gaya bekerja yang cocok.

Sudah banyak tes kepribadian online di internet yang gratis, lho. Dari situ saja sudah bisa membantumu memberikan gambaran mengenai kepribadian dan jurusan apa yang cocok sesuai minat dan bakatmu.  

7. Minta pendapat dari orang-orang terdekat

Meski mengikuti suara hati selalu menjadi kunci kebahagiaan, namun urusan jurusan kuliah ada baiknya berkonsultasi kepada orang-orang terdekat seperti keluarga.
Pendapat orang lain juga penting menjadi pertimbangan untuk melihat diri kamu dari kacamata yang berbeda. Siapa tahu, mereka memiliki pandangan dan arahan lain yang bisa menambah referensi untuk memilih jurusan yang cocok.

Semoga 7 hal di atas bisa membantumu mendapatkan pertimbangan untuk memilih jurusan kuliah yang tepat. Tak usah bingung dan jangan hanya terpaku pada satu aspek saja. Semakin banyak opsi dan masukan justru semakin membuka peluangmu untuk sukses di masa mendatang. 

679838
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
400
349
4858
672069
9572
11286
679838
Your IP: 18.217.228.35
2024-04-19 16:28